Kesepian melanda diriku,
Kerna hati dan perasaan ini,
Terlalu asyik dengan cinta insani di duniawi,
Lantas keliru memikirkan petunjuk Ilahi,
Aku ingin mengerti apakah perasaan ini,
Datang tanpa diminta,
Pergi tidak mampu dipaksa…
Hadirnya bagaikan hujan,
Tidak dijangka bila ia kan datang,
Walau panas tetap jua hujan,
Begitulah hadirnya perasaan,
Namun kumengerti pada saat ini,
Hadirnya tidak mampu aku miliki,
Kerna hidup belum mampu berdikari,
Mampukah aku menjaga hati…
Aku sekadar lelaki biasa,
Sering diuji dengan indahnya cinta,
Terpaut pada kecantikan perhiasan dunia,
Sering diulit rindu yang fana ini,
Dalam menikmati kurniaan-Mu,
Walau cuba jadi yang terbaik,
Namun tetap masih belum kumampu,
Mampukah aku menjaga hati…
Bagiku,
Kau jua mampu seperti bidadari,
Mengharapkan Syurga yang kekal abadi,
Adakah aku cemari impianmu itu,
Kerna keterluahan perasaanku,
Kerna aku tidak mampu jadikan rahsia,
Pasti meletup ibarat gunung berapi,
Mampukah aku menjaga hati…
Walau apa yang terjadi,
Aku tetap berdosa pada dirimu,
Kerna terluah jua akhirnya,
Cukuplah kau mengerti luahan hati ini,
Agar aku bisa menjaga hati,
Untuk mencari keredhaan Ilahi,
Mampukah aku menjaga hati…
Setelah kau ketahui,
Seringkali aku disedarkan oleh dirimu,
Bahwa berharap itu untuk Ilahi,
Kerna Dia yang memberi anugerah,
Ada hikmah di sebalik pertemuan,
Bertemu berpisah itu kerna Allah,
Mampukah aku menjaga hati…
Ahhh!!!
Aku masih tidak mengerti,
Namun, pesanmu sekali lagi terhadap diri,
“Hati-hati menjaga hati”,
Simpanlah dahulu perasaan itu,
Kerna aku masih belum bersedia,
Jika belum mampu,
Usah diluah cinta itu,
Mampukah aku menjaga hati…
Semakin aku fahami,
Kucuba menjaga hati,
Kerna sayang, cinta, dan kasih,
Datangnya dengan ketentuan Allah,
Dia yang menentukan segala-galanya,
Untuk mencapai bahgia nanti,
Mampukah aku menjaga hati…
Aku sudah mengerti,
Namun, tetap aku diuji,
Dengan rindu yang sudah sebati,
Kerna penantian itu satu penyeksaan,
Namun, ketabahan dan kesabaran,
Jua keimanan yang dapat membendungnya,
Mampukah aku menjaga hati…
Andai diberi peluang nanti,
Akan kuluahkan sekali lagi,
Dengan segala kemampuan diri,
Dengan bersedianya diriku,
Dalam memiliki cinta yang halal,
Mendapat restu dari Ilahi,
Agar bersemi kasih nan abadi,
Untuk kita sama-sama berusaha,
Mampukah aku menjaga hati…
Mungkin janji ini satu kesalahan,
Namun, aku janji hanya berharap pada Ilahi,
Dalam menjaga hubungan ini,
Kerna aku pasti akan merasai,
Betapa pedihnya kehilanganmu,
Mampukah aku menjaga hati…
Aku sentiasa cuba fahami,
Agar diriku jua dirimu bisa menjaga hati,
Kerna kita hanya ada sekeping hati,
Anugerah dari Ilahi,
Biarlah jodoh dan takdir yang menentukan,
Kerna Allah Maha Mengetahui hati ini,
Siapalah aku untuk melawannya,
Mampukah aku menjaga hati…
Terima kasih wahai bidadari,
Pesanmu tetap kuingati dan cuba fahami,
Bermujahadahlah dalam menjaga hati,
Hanya usaha dan doa dapat diberi,
Andai kita ditakdirkan bersama nanti,
Maafkan aku kerna kekurangan diri,
Harap dapat berusaha bersama-sama nanti,
Demi mendapat keredhaan Ilahi,
Dalam menjaga hati...
Semoga kita terus menjaga hati,
Demi perhubungan yang terjalin,
Kerna tanpa pertemuan,
Tidak akan terjadinya berpisahan,
Tanpa perpisahan,
Tidak akan berlakunya pertemuan,
Hargailah pertemuan ini,
Agar tidak terjadinya perpisahan…
Pesanmu terhadap diriku,
“Hati-hati menjaga hati”,
Insya’Allah akanku ingat buat selama-lamanya,
Agar aku mampu mengerti,
Dalam mendapatkan cinta yang suci,
Anugerah kepada hati dari Ilahi…
Sekian…